Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » DAERAH » Aktivis (LP-KPK) Mendesak APH Segera Periksa Irigasi Wae Necak Yang Di Duga Tidak Sesuai Spesifikasi

Aktivis (LP-KPK) Mendesak APH Segera Periksa Irigasi Wae Necak Yang Di Duga Tidak Sesuai Spesifikasi

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 28 Jun 2025
  • visibility 181
  • comment 0 komentar

Borong,Kompasflores.Com-Stefanus Woket, aktivis Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK), Nusa Tenggara Timur (NTT),mendesak Aparat Penagak Hukum (APH) untuk segera periksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kontraktor pelaksana terkait irigasi Wae Necak yang di duga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan petunjuk teknis.

“Saya mendesak agar Polres Manggarai Timur dan Kejaksaan Negeri Manggarai segera memanggil kontraktor pelaksana dan PPK terkait pekerjaan irigasi Wae Necak,ini masalah yang luar biasa”,tegasnya.

Hal itu disampaikan oleh aktivis (LP-KPK),Stefanus Woket kepada media Kompasflores.com Sabtu,(28/06/2025).

Menurutnya,Kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi merupakan suatu proses yang telah direncanakan secara sistematis mengarah pada kondisi yang lebih baik. Namun,karena kurangnya pengawasan membuat pembangunan jaringan irigasi Wae Necak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Irigasi ini penting bagi petani sawah,jangan sampai gara-gara kurangnya pengawasan serta kerja yang amburadul membuat pembangunan jaringan irigasi Wae Necak ini tidak sesuai dengan yang di harapkan”,ungkapnya.

Dikatakannya,sudah jelas-jelas kontraktor mengerjakan irigasi tersebut menggunakan material ilegal dan pasir cadas yang ada di Bea Lalang.

“Kalau sudah temukan adanya penyalahgunaan material,maka itu sudah dapat dijadikan pintu masuk bagi aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Manggarai dan Polres Matim untuk mengusut kasus irigasi Wae Necak”ungkapnya.

Menurutnya,aparat penegak hukum tidak boleh lambat dalam mengusut kasus-kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara,seperti yang terjadi di irigasi Wae Necak.

“Penyidik kejaksaan Manggarai dan Polres Matim harus bergerak cepat untuk mengusut tuntas,karena ini sudah ada bukti awal yang cukup kuat untuk mengusut tuntas kasus ini”,tegasnya.

Untuk itu,dirinya berharap agar Polres Manggarai Timur dan Kejari Manggarai jangan main-main dengan persoalan irigasi Wae Necak.

Sebelumnya media ini memberitakan Proyek pembangunan jaringan irigasi Wae Necak, di Desa Compang Necak, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.

Pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Manggarai Timur yang menggunakan sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Darrah (APBD), tahun anggaran 2024, dengan nilai kontrak Rp 1.732.729.900 dengan waktu pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

Pelaksana dikerjakan oleh kontraktor (CV.Tulus Karya), yang diduga dalam melaksanakan pembangunan pekerjaan tersebut tidak menghiraukan mutu dan kwalitas bangunan.

Pantauan Media ini di lapangan, terlihat hasil pekerjaan pembangunan jaringan irigasi tidak memperdulikan mutu dan kualitas serta ketahanan bangunan,pasalnya material yang mereka gunakan tidak sesuai prosedur atau proses tender.

Padahal, menurut rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), material pasir yang digunakan harus berasal dari sumber resmi yang telah memiliki izin serta telah melewati uji laboratorium sebelum digunakan

Salah seorang warga yang enggan di Mediakan namanya saat di temui di lokasi kerja mengatakan kalau material pekerjaan irigasi Wae Necak I di ambil dari sekitar lokasi kerja.

“Om,terkait materialnya kemarin mereka ambil dari lokasi sekitar sini,baik batu maupun pasir”ungkapnya.

“Pasirnya mereka ambil di Lokasi pasir Bea Lalang,sedangkan batu mereka ambil dari lokasi sekitar irigasi”,Jelasnya lagi.

Ia juga menjelaskan,pada saat proses pengerjaan,tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Kami tidak lihat perlengkapan seperti rompi,bingkap,helem,maupun kaus tangan,dan memang tidak ada saat proses pengerjaan”,katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan,terkait dengan proses pencampuran material tidak menggunakan molen dan di campur secara manual.

“Mereka tidak pake molen pak,mereka campur manual menggunakan tenaga manusia”,Katanya lagi.

Media ini juga mempertanyakan terkait dengan tenaga ahli Perusahan,sebab yang mengawas pekerjaan ini adalah warga Desa Necak.

Terpisah saat media ini menghubungi PLT Dinas Pekerjaan Umum,Endik Mbembok melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),Gon Jehatu via Whatsaap untuk menanyakan terkait pekerjaan tersebut tidak di respon.

Sementara kontraktor pelaksana saat di hubungi media ini via WhatsApp Rabu,(18/06/2025) untuk menyakan terkait pekerjaan irigasi tersebut juga tdk di respon.

Untuk di ketahui,Kejaksaan Negeri Manggarai sudah mendatangi lokasi pekerjaan irigasi Wae Necak beberapa bulan lalu,media ini juga belum mengetahui motif dan tujuan kehadiran kejaksaan di irigasi Wae Necak tersebut.

Penulis : Dion Damba

Penulis

Dari Flores Untuk Indonesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mari Kita Lawan Orang-Orang Oligarki-Kapitalis Dan Monster Kleptokrat-Feodal, Dan Tolaklah Proyek Geothermal.

    Mari Kita Lawan Orang-Orang Oligarki-Kapitalis Dan Monster Kleptokrat-Feodal, Dan Tolaklah Proyek Geothermal.

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 101
    • 0Komentar

    Kompasflores.Com-Dalam ruang abstrak para pekerja tidak hanya menjadi korban kekerasan kaum kapitalis, tetapi juga oleh sesamanya. Seolah-olah kekerasan itu wajib dipraktikkan dan diwariskan. Kekerasan oleh para pekerja atas para pekerja yang lain memiliki motif yang jelas, dan masih mempertimbangkan dimensi kemanusiaan. Akan tetapi kekerasan oleh kaum kapitalis atas para pekerja tidak dimaksudkan untuk mematikan para […]

  • Ketua LP-KPK Akan Melaporkan Kades Rana Mbata Ke Polda NTT.

    Ketua LP-KPK Akan Melaporkan Kades Rana Mbata Ke Polda NTT.

    • calendar_month Kam, 31 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Borong,Kompasflores.com-Kepala Desa Rana Mbata di duga membayar APH untuk menghentikan pemeriksaan terhadap kasus pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Rana Mbata,Kecamatan Kota Komba Utara,Kabupaten Manggarai Timur,NTT. Pasalanya,beberapa minggu lalu kepala Desa Rana Mbata di panggil oleh Polres Matim untuk melakukan pemeriksaan terhadap pengaduan warga Desa Rana Mbata terkait penyimpangan pengelolaan Dana Desa. Ketua LSM Pengawasan […]

  • Kadis Perternakan Kabupaten Manggarai Ingatkan Masyarakat Bahaya Rabies.

    Kadis Perternakan Kabupaten Manggarai Ingatkan Masyarakat Bahaya Rabies.

    • calendar_month Sen, 25 Agu 2025
    • account_circle Balsy Jegaut
    • visibility 109
    • 0Komentar

    BORONG, KOMPASFLORES.COM – Kabupaten Manggarai, Profinsi Nusa Tenggara Timur,kini berada dalam status siaga rabies. Pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan memastikan stok vaksin rabies untuk Hewan Penular Rabies (HPR) masih mencukupi. Hingga bulan Agustus 2025, tersedia sebanyak 20 ribu dosis vaksin yang siap digunakan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit mematikan ini. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten […]

  • Diduga Salahgunakan Dana Desa Rp400 Juta, Kades Satar Punda Barat: “Kalau Terbukti Salah, Saya Siap Masuk Penjara!”

    Diduga Salahgunakan Dana Desa Rp400 Juta, Kades Satar Punda Barat: “Kalau Terbukti Salah, Saya Siap Masuk Penjara!”

    • calendar_month Sen, 27 Okt 2025
    • account_circle Dion Damba
    • visibility 328
    • 0Komentar

    MANGGARAI TIMUR, KOMPASFLORES.COM – Pembangunan Gedung Kantor Desa Satar Punda Barat, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, kembali menuai kritik tajam. Proyek senilai Rp400 juta yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2021–2022 itu, dinilai tidak sesuai dengan ketentuan prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah. LSM Nilai Tak Sesuai Aturan Ketua Lembaga […]

  • Kades Benteng Kuwu Klarifikasi Soal Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa: “Informasi Itu Tidak Benar dan Merugikan”

    Kades Benteng Kuwu Klarifikasi Soal Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa: “Informasi Itu Tidak Benar dan Merugikan”

    • calendar_month 21 jam yang lalu
    • account_circle Tim Media
    • visibility 31
    • 0Komentar

    MANGGARAI, KOMPASFLORES.COM – Kepala Desa Benteng Kuwu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Walterius Handur, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan salah satu media online tertanggal 8 November 2025 yang menyebut adanya dugaan penyalahgunaan anggaran dana desa di wilayah yang dipimpinnya. Klarifikasi tersebut disampaikan Walterius pada Senin (10/11/2025) di hadapan masyarakat. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak sesuai […]

  • Halusinasi Fest

    Besok, Konser Mini di Natas Labar Motang Rua Ruteng Bertajuk Halusinasi Fest

    • calendar_month Jum, 17 Okt 2025
    • account_circle Tim
    • visibility 565
    • 0Komentar

    RUTENG, KOMPASFLORES.COM – Halusinasi Production House (HPH) akan menggelar mini concert bertajuk Halusinasi Fest di pelataran Natas Labar Motang Rua Ruteng pada Sabtu, 18 Oktober 2025, mulai pukul 16.oo WITA hingga selesai. Rumah produksi yang bergerak di bidang advertising dan multimedia ini menggandeng beberapa musisi kenamaan serta band yang malang melintang di beberapa event populer di […]

expand_less