Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » DAERAH » Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Jalan Lapen Di Desa Bangka Kuleng Diduga Ancam Wartawan.

Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Jalan Lapen Di Desa Bangka Kuleng Diduga Ancam Wartawan.

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
  • visibility 86
  • comment 0 komentar

Borong,Kompasflores.com-Kontraktor pelaksana pekerjaan proyek peningkatan jalan lapisan penetrasi (Lapen) di Desa Bangka Kuleng,Kecamatan Lamba Leda Selatan,Kabupaten Manggarai Timur,NTT, berinisial (OT) diduga ancam wartawan online Kompasflores.com saat mengkonfirmasi terkait dugaan penyimpangan pekerjaan jalan Lapen tersebut.

“Kau posisi di mana sekarang,besok saya cari kau di Borong,kau juga tinggal di mana?,apa maksudnya kau telepon saya tanya terkait pekerjaan Lapen tersebut,kau tidak tau saya ka?,tunggu kau”, Ucap (OT) kepada wartawan Kompasflores.com saat di hubungi via WhatsApp,Jumat,(22/08/2025).

 Sebelumnya media ini memberitakan dugaan tindak pidana korupsi Dana Desa mengguncang Desa Bangka Kuleng, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim),NTT.

Kepolisian Resor Manggarai Timur, melalui Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satreskrim, resmi membuka penyelidikan atas kasus ini setelah menerima laporan dari masyarakat Desa Bangka Kuleng.

Penyelidikan tersebut dimulai berdasarkan surat pengaduan warga Desa Bangka Kuleng beberapa bulan lalu, yang menyoroti dugaan penyalahgunaan Dana Desa oleh Kepala Desa Bangka Kuleng selama beberapa tahun, yakni dari tahun anggaran 2022 hingga 2025.

Merespons laporan itu, Satreskrim Polres Manggatarai Timur mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan. Selanjutnya, pemanggilan terhadap Kepala Desa dilakukan melalui surat klarifikasi,Kamis (21/08/2025).

Pantauan langsung awak media,Kamis, (21/08/2025), Kepala Desa Bangka Kuleng dan bendaharanya terlihat hadir memenuhi panggilan klarifikasi di ruang Unit Tipidkor Polres Matim.

Pemeriksaan ini merupakan klarifikasi yang dilakukan penyidik untuk mengumpulkan keterangan dan bukti pendukung.

Daftar Dugaan Penyimpangan Dana Desa

Dalam laporan Masyarakat Desa Bangka Kuleng, terinci sejumlah dugaan penyimpangan serius yang berpotensi besar merugikan negara dan menyalahi prinsip pengelolaan dana desa:

Penyelewengan bantuan rumah tidak layak huni tahun 2022-2023,di mana anggaran tersebut dikelola secara pribadi oleh Kepala Desa tanpa transparansi keuangan,bahkan material yang di beri ke penerima manfaat tidak sesuai RAB.

Dana sebesar 222.969.000.00 untuk pembangunan jalan Lapen tahun 2025 tidak terealisasi sesuai rencana,bahkan hasilnya tidak memberikan kepuasan terhadap masayarakat.

Pekerjaan tembok penahan tanah (TPT) di Dusun Laci,diamana dalam papan informasi di kerjakan secara swakloala,tetapi dalam realisasinya dikerjakan secara borongan.

Masyarakat Desak Penegakan Hukum Transparan.

Masayakat Desa Bungka Kuleng, menyatakan bahwa laporan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan moral atas lemahnya akuntabilitas dalam pengelolaan Dana Desa di tingkat akar rumput.

“Kami tidak akan tinggal diam. Dana desa adalah hak rakyat, bukan alat untuk memperkaya oknum. Ini bukan hanya tentang hukum, tapi tentang keadilan bagi masyarakat kecil,” tegas ND,salah satu tokoh masyarakat Desa Bangka Kuleng.

Ia juga menyatakan akan terus mengawal penyelidikan hingga tuntas dan mendesak aparat penegak hukum bertindak profesional tanpa tebang pilih.

Landasan Hukum dan Tahapan Proses

Penyelidikan ini mengacu pada beberapa regulasi hukum, termasuk:

  1. UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP),
  2. UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
  3. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres belum memberikan keterangan resmi mengenai hasil klarifikasi atau temuan sementara yang diperoleh dari pemeriksaan para pihak terkait***.


Tim Tedaksi

Penulis

Dari Flores Untuk Indonesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tambang Tanpa Izin di Watu Mori: Dugaan Kejahatan Lingkungan di Balik Proyek Jalan Pemerintah

    Tambang Tanpa Izin di Watu Mori: Dugaan Kejahatan Lingkungan di Balik Proyek Jalan Pemerintah

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 117
    • 0Komentar

    Manggarai Timur,Kompasflores.Com – Bekas pengoperasian Alat berat mengeruk bebatuan dari Sungai Wae Laku. Itu terjadi di akhir tahun 2024. Tersembunyi praktik tambang yang diduga ilegal, berlangsung nyaris tanpa pengawasan selama bertahun-tahun. PT Menara Armada Pratama (MAP), sebuah perusahaan kontraktor besar yang mengoperasikan aktivitas galian C di Desa Watu Mori, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, disebut-sebut […]

  • Mari Kita Lawan Orang-Orang Oligarki-Kapitalis Dan Monster Kleptokrat-Feodal, Dan Tolaklah Proyek Geothermal.

    Mari Kita Lawan Orang-Orang Oligarki-Kapitalis Dan Monster Kleptokrat-Feodal, Dan Tolaklah Proyek Geothermal.

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 102
    • 0Komentar

    Kompasflores.Com-Dalam ruang abstrak para pekerja tidak hanya menjadi korban kekerasan kaum kapitalis, tetapi juga oleh sesamanya. Seolah-olah kekerasan itu wajib dipraktikkan dan diwariskan. Kekerasan oleh para pekerja atas para pekerja yang lain memiliki motif yang jelas, dan masih mempertimbangkan dimensi kemanusiaan. Akan tetapi kekerasan oleh kaum kapitalis atas para pekerja tidak dimaksudkan untuk mematikan para […]

  • Pulau Flores

    Mengapa Manusia Harus Menolak Proyek Gheotermal Di Pulau Flores

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 143
    • 0Komentar

    KOMPAS Flores.COM – Beberapa tahun terakhir ini, selain didaruratkan oleh masalah kemiskinan, stunting, perdagangan manusia, bunuh diri, kekerasan seksual, korupsi, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, masyarakat di Flores, NTT juga harus menghadapi bencana alam seperti letusan gunung berapi di sejumlah titik, longsor, banjir, abrasi, gagal panen dan kekeringan. Belum selesai masalah pengalihfungsian hutan lindung […]

  • Progres Capai 99 Persen, Jalan Akses Pelabuhan Wae Kelambu Siap Rampung Akhir 2025

    Progres Capai 99 Persen, Jalan Akses Pelabuhan Wae Kelambu Siap Rampung Akhir 2025

    • calendar_month Kam, 6 Nov 2025
    • account_circle Dion Damba
    • visibility 111
    • 0Komentar

    LABUAN BAJO, KOMPASFLORES.COM– Pekerjaan perbaikan alinyemen pada jalan akses menuju Pelabuhan Multipurpose Peti Kemas Wae Kelambu di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini hampir rampung sepenuhnya. Berdasarkan data terkini, progres fisik proyek di lapangan telah mencapai 99 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2025. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari HRS Dinas Pekerjaan Umum […]

  • Pembangunan Jalan Lapen di Desa Nanga Labang,Warga Sambut Antusias

    Pembangunan Jalan Lapen di Desa Nanga Labang,Warga Sambut Antusias

    • calendar_month Jum, 3 Okt 2025
    • account_circle Dion Damba
    • visibility 107
    • 0Komentar

    BORONG, KOMPASFLORES.COM – Kepala Desa Nanga Labang,Simplisius Adi Wagut mendapat apresiasi dari masyarakat terkait suksesnya pembangunan jalan Lapisan Penetrasi (Lapen) yang di anggarkan pada tahun 2025 ini. Salah seorang warga,NM (34) menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kepala Desa Nanga Labang yang sudah membangun jalan Lapen di desa. “Saya mengucapkan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya […]

  • Galian C Ilegal Milik CV Langga Putra Kembali Beraktivitas di Hulu Kali Wae Bobo, Polres Matim Diminta Jangan Pilih Kasih

    Galian C Ilegal Milik CV Langga Putra Kembali Beraktivitas di Hulu Kali Wae Bobo, Polres Matim Diminta Jangan Pilih Kasih

    • calendar_month Jum, 1 Agu 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 75
    • 0Komentar

    MANGGARAI TIMUR, Kompasflores.com — Aktivitas tambang galian C yang diduga ilegal dan dikelola oleh CV Langga Putra di hulu Kali Wae Bobo, Borong, kembali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Setelah sempat dihentikan oleh aparat kepolisian karena desakan warga, kini aktivitas tersebut kembali berlangsung, bahkan dengan intensitas lebih tinggi. Sejumlah warga mengaku kecewa dan khawatir, karena […]

expand_less