Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » DAERAH » Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Wae Necak Ambruk

Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Wae Necak Ambruk

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
  • visibility 240
  • comment 0 komentar

Manggarai Timur – Proyek pembangunan jaringan irigasi Wae Necak, di Desa Compang Necak, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.

Proyek irigasi tersebut merupakan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Manggarai Timur yang menggunakan sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tahun anggaran 2024, dengan nilai kontrak Rp 1.732.729.900 dan waktu pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

Proyek irigasi tersebut dikerjakan CV.Tulus Karya), yang diduga dalam melaksanakan pembangunan pekerjaan tersebut tidak menghiraukan mutu dan kwalitas bangunan.

Pantauan Media ini di lapangan, terlihat hasil pekerjaan pembangunan jaringan irigasi tidak memperdulikan mutu dan kualitas serta ketahanan bangunan,pasalnya material yang mereka gunakan tidak sesuai prosedur atau proses tender.

Padahal, menurut rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), material pasir yang digunakan harus berasal dari sumber resmi yang telah memiliki izin serta telah melewati uji laboratorium sebelum digunakan

Salah seorang warga yang enggan di Mediakan namanya saat di temui di lokasi kerja mengatakan kalau material pekerjaan irigasi Wae Necak I di ambil dari sekitar lokasi kerja.

“Om,terkait materialnya kemarin mereka ambil dari lokasi sekitar sini,baik batu maupun pasir”ungkapnya.

“Pasirnya mereka ambil di Lokasi pasir Bea Lalang,sedangkan batu mereka ambil dari lokasi sekitar irigasi”,Jelasnya lagi.

Ia juga menjelaskan,pada saat proses pengerjaan,tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Kami tidak lihat perlengkapan seperti rompi,bingkap,helem,maupun kaus tangan,dan memang tidak ada saat proses pengerjaan”,katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan,terkait dengan proses pencampuran material tidak menggunakan molen dan di campur secara manual.

“Mereka tidak pake molen pak,mereka campur manual menggunakan tenaga manusia”,Katanya lagi.

Media ini juga mempertanyakan terkait dengan tenaga ahli Perusahan,sebab yang mengawas pekerjaan ini adalah warga Desa Necak.

Terpisah saat media ini menghubungi PLT Dinas Pekerjaan Umum,Endik Mbembok melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),Gon Jehatu via Whatsaap untuk menanyakan terkait pekerjaan tersebut tidak di respon.

Sementara kontraktor pelaksana saat di hubungi media ini via WhatsApp Rabu,(18/06/2025) untuk menyakan terkait pekerjaan irigasi tersebut juga tdk di respon.

Untuk di ketahui,Kejaksaan Negeri Manggarai sudah mendatangi lokasi pekerjaan irigasi Wae Necak beberapa bulan lalu,media ini juga belum mengetahui motif dan tujuan kehadiran kejaksaan di irigasi Wae Necak tersebut.

*Dion Damba

Penulis

Dari Flores Untuk Indonesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Camat Kota Komba Utara Meminta Maaf Terkait Kesalahan Penulisan Surat Pengumuman Pencegahan Penularan Rabies.

    Camat Kota Komba Utara Meminta Maaf Terkait Kesalahan Penulisan Surat Pengumuman Pencegahan Penularan Rabies.

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 80
    • 0Komentar

      Borong,Kompasflores.com-Camat Kota Komba Utara,Nikolaus T.Saka menyampaikan permohonan maaf terkait surat yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Kota Komba Utara sehubungan dengan upaya pencegahan penularan rabies dan menjaga lingkungan yang bersih dan sehat di wilayah Kota Komba Utara. “Saya meminta maaf sebesar-besarnya, sedikitpun tidak ada niat atau tujuan saya untuk meremehkan atau mendiskriminasi surat edaran tersebut.Saya […]

  • Kejari Mabar Di Minta Untuk Mengusut Tuntas Dugaan Korupsi Anggota DPRD Mabar.

    Kejari Mabar Di Minta Untuk Mengusut Tuntas Dugaan Korupsi Anggota DPRD Mabar.

    • calendar_month Kam, 26 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 52
    • 0Komentar

    Labuan Bajo,Kompasflores.Com-Kejaksaan Negeri Manggarai Barat diminta mengusut tuntas penyalahgunaan anggaran Negara yang menyeret sejumlah nama anggota DPRD periode tahun 2019-2024 di Kabupaten Manggarai Barat,NTT yang merugikan negara Rp.256 juta. BPK menemukan sejumlah perjalanan dinas dan mark up harga hotel hingga biaya rumah tangga anggota DPRD Mabar yang di duga fiktif. Salah seorang warga Labuan Bajo […]

  • AKM Menduga Skandal Proyek Pulau Padar Sarat Dengan Konflik Kepentingan

    AKM Menduga Skandal Proyek Pulau Padar Sarat Dengan Konflik Kepentingan

    • calendar_month Ming, 14 Sep 2025
    • account_circle Dion Damba
    • visibility 156
    • 0Komentar

    LABUAN BAJO, KOMPASFLORES – Polemik pembangunan komersial berskala raksasa di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, kian menuai gelombang penolakan. Aliansi Komodo Memanggil (AKM) menuding proyek yang digarap PT.KWE merupakan bentuk nyata praktik monopoli bisnis, ketidakadilan agraria, dan kebijakan yang berpihak pada segelintir elit ekonomi. Rencana pembangunan itu bukan proyek kecil. Dokumen yang beredar menunjukkan […]

  • Benediktus Samsu Pernah Di Periksa Polres Matim Terkait Dugaan Pengadaan Fiktif Serta Mark Up Harga Alat Dan Fasilitas Kesehatan Di RS Pratama Watu Nggong.

    Benediktus Samsu Pernah Di Periksa Polres Matim Terkait Dugaan Pengadaan Fiktif Serta Mark Up Harga Alat Dan Fasilitas Kesehatan Di RS Pratama Watu Nggong.

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Redaksi
    • visibility 60
    • 0Komentar

    Borong,Kompasflores.Com-Tim penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Manggarai Timur (Matim) telah memeriksa Benediktus Samsu selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Sakit (RS) Pratama Watu Nggong dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) dan fasilitas kesehatan (Faskes). PPK,Benediktus Samsu pernah diperiksa sebagai saksi dalam dugaan pengadaan fiktif serta mark-up harga alat dan fasilitas kesehatan di […]

  • Aktivis LP-KPK NTT Desak APH Periksa PPK dan Kontraktor Terkait Dugaan Penyimpangan Proyek Irigasi Wae Necak

    Aktivis LP-KPK NTT Desak APH Periksa PPK dan Kontraktor Terkait Dugaan Penyimpangan Proyek Irigasi Wae Necak

    • calendar_month Kam, 23 Okt 2025
    • account_circle Dion Damba
    • visibility 280
    • 0Komentar

    Borong, Kompasflores.com – Stefanus Woket, aktivis Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Nusa Tenggara Timur (NTT), mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera memeriksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan kontraktor pelaksana proyek pembangunan jaringan irigasi Wae Necak di Kabupaten Manggarai Timur. Proyek tersebut diduga kuat dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk teknis. “Saya […]

  • Pembangunan Jalan Lapen di Desa Nanga Labang,Warga Sambut Antusias

    Pembangunan Jalan Lapen di Desa Nanga Labang,Warga Sambut Antusias

    • calendar_month Jum, 3 Okt 2025
    • account_circle Dion Damba
    • visibility 107
    • 0Komentar

    BORONG, KOMPASFLORES.COM – Kepala Desa Nanga Labang,Simplisius Adi Wagut mendapat apresiasi dari masyarakat terkait suksesnya pembangunan jalan Lapisan Penetrasi (Lapen) yang di anggarkan pada tahun 2025 ini. Salah seorang warga,NM (34) menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kepala Desa Nanga Labang yang sudah membangun jalan Lapen di desa. “Saya mengucapkan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya […]

expand_less