Korban Terus Berjatuhan, Aktivis GMNI Desak Pemda Tetapkan KLB Rabies di Manggarai Timur
- account_circle Arjuna Putra
- calendar_month Sab, 25 Okt 2025
- visibility 90
- comment 0 komentar

Alvino Latu, Aktivis GMNI NTT Desak Pemda Manggarai Timur tetapkan KLB Rabies
MANGGARAI TIMUR, KOMPASFLORES.COM – Kasus rabies di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kian mengkhawatirkan. Korban terus berjatuhan, namun hingga kini Pemerintah Daerah dinilai belum mengambil langkah konkret dan terukur yang pasti untuk menanggulangi wabah tersebut.
Desakan GMNI: Tetapkan Status KLB Rabies.
Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) NTT, Alvino Latu, menilai pemerintah daerah seolah menutup mata terhadap persoalan serius yang mengancam keselamatan warga. Ia mendesak Bupati Manggarai Timur agar segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus rabies yang meluas di berbagai wilayah.
“Kasus rabies di Manggarai Timur sudah begitu banyak memakan korban. Kemarin satu orang meninggal dari Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur akibat rabies. Namun sampai sejauh ini belum ada tindakan nyata dari Pemda untuk mengatasinya, baik melalui vaksinasi massal bagi hewan peliharaan maupun eliminasi terhadap hewan yang sudah menunjukkan gejala rabies,” tegas Alvino, Jumat (25/10/2025).
Vaksin Kosong dan Pelayanan Lemah
Ia juga menyoroti lemahnya pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas dan Pustu. Menurutnya, ada beberapa kasus korban gigitan hewan rabies yang kesulitan mendapatkan vaksin karena stok vaksin yang kosong di fasilitas kesehatan.
“Ini kondisi yang sangat memalukan dalam tata kelola kesehatan daerah. Ketika masyarakat datang untuk mendapatkan vaksin di Puskesmas terdekat justru dihadapkan dengan ketiadaan stok. Hal ini menunjukkan ketidakbecusan Dinas Kesehatan Manggarai Timur dalam menjalankan tugasnya melindungi warga yang salah satunya dari bahaya rabies. Dinkes Matim dinilai gagal dan lamban,” ujarnya dengan nada tegas.
Pemda Matim dinilai Apatis dan Lemah Terhadap Tanggung Jawab Moral
Lebih jauh, Alvino menilai situasi ini mencerminkan apatisme dan lemahnya tanggung jawab moral para pejabat daerah terhadap keselamatan rakyat. Ia menegaskan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama di atas segala kepentingan birokrasi.
“Oleh karena itu, saya mendesak Bupati Manggarai Timur untuk segera mengambil langkah konkret. Lakukan eliminasi terbatas terhadap hewan yang terindikasi rabies, perbanyak stok vaksin di setiap Puskesmas hingga Pustu, dan segera tetapkan status KLB rabies di tingkat daerah, agar sejalan dengan prinsip salus populi suprema lex: hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat,” pungkasnya.
- Penulis: Arjuna Putra
- Editor: Tim Editor


Saat ini belum ada komentar